Rabu, 20 Juni 2012

Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data


1.      Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1998). menurut Suryabrata (dalam Azwar, 1998), suatu alat ukur dikatakan valid bila alat ukur tersebut mampu mengukur atribut yang seharusnya dikur. Menurut Azwar (1998), validitas terbagi atas Validitas Isi (content), Validitas Konstrak (construct), dan Validitas berdasar Kriteria (criterion-related).
a.       Validitas Isi
Validitas isi menunjukkan sejauhmana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh tes tersebut.
b.      Validitas Konstrak
Validitas konstrak adalah validitas yang menunjukkan sejauhmana suatu tes mengukur trait atau konstrak teoritik yang hendak diukurnya.

c.       Validitas berdasar Kriteria
Dalam pengujian validitas berdasar kriteria, bukti validitas suatu tes diperlihatkan oleh adanya hubungan skor pada tes yang bersangkutan dengan skor suatu kriteria.

Untuk menguji validitas aitem bagi alat pengumpul data dalam penelitian ini berdasarkan validitas konstrak yang menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson dengan bantuan program SPSS for Windows versi 16.

2.      Reliabilitas
Reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi maksudnya adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliable. Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan dan sebagainya, namun ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu alat ukur dikatakan reliable apabila alat tersebut mempunyai keajegan atau dapat diandalkan konsistensinya dalam pengukuran (Azwar, 1998). Menurut Azwar, estimasi reliabilitas dapat dilakukan melalui salah satu pendekatan umum, yaitu Pendekatan Tes-Ulang (test-retest), Pendekatan Tes-Sejajar (alternate-forms), dan Pendekatan Konsistensi Internal (internal consistency).
a.       Pendekatan Tes-Ulang
Pendekatan ini menunjukkan konsistensi pengukuran dari waktu ke waktu dan menghasilkan koefisien reliabilitas yang sering disebut sebagai koefisien stabilitas. Prinsip estimasinya adalah dengan mengenakan suatu instrumen pengukur dua kali dengan tenggang waktu tertentu, terhadap sekelompok subjek yang sama.
b.      Pendekatan Tes-Sejajar
Pendekatan tes sejajar hanya dapat dilakukan apabila tersedia dua bentuk instrumen pengukur yang dapat dianggap memenuhi asumsi pararel. Estimasinya dilakukan setelah kedua instrumen tersebut dikenakan berturut-turut pada sekelompok subjek.
c.       Pendekatan Konsistensi Internal
Estimasi reliabilitas dengan pendekatan konsistensi internal didasarkan pada data dari sekali pengenaan suatu bentuk alat ukur pada sekelompok subjek (single trial administration). Bentuk dan sifat alat ukur serta banyaknya belahan yang dibuat akan menentukan teknik perhitungan koefisien realibilitasnya. Beberapa teknik komputasi realibilitas konsistensi internal adalah Formula Spearman-Brown, Formula Rulon, Formula Alpha, Formula Kuder-Richardson, Formula Kristof, Formula Analisis Varians, dan sebagainya.

Untuk menguji realibilitas alat pengumpul data pada penelitian ini digunakan pendekatan konsistensi internal dengan teknik statistik Alpha serta dibantu dengan program SPSS for Windows versi 16.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar