1.
Validitas
Validitas
berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan
kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya
(Azwar, 1998). menurut Suryabrata (dalam Azwar, 1998), suatu alat ukur
dikatakan valid bila alat ukur tersebut mampu mengukur atribut yang seharusnya
dikur. Menurut Azwar (1998), validitas terbagi atas Validitas Isi (content), Validitas Konstrak (construct), dan Validitas berdasar
Kriteria (criterion-related).
a. Validitas
Isi
Validitas isi menunjukkan sejauhmana aitem-aitem
dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh tes
tersebut.
b. Validitas
Konstrak
Validitas konstrak adalah validitas yang
menunjukkan sejauhmana suatu tes mengukur trait atau konstrak teoritik yang
hendak diukurnya.
c. Validitas
berdasar Kriteria
Dalam pengujian validitas berdasar
kriteria, bukti validitas suatu tes diperlihatkan oleh adanya hubungan skor
pada tes yang bersangkutan dengan skor suatu kriteria.
Untuk menguji validitas aitem bagi alat
pengumpul data dalam penelitian ini berdasarkan validitas konstrak yang
menggunakan teknik korelasi product
moment dari Pearson dengan bantuan program SPSS for Windows versi 16.
2.
Reliabilitas
Reliabilitas
diterjemahkan dari kata reliability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas
tinggi maksudnya adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliable.
Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan,
keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan dan sebagainya, namun ide pokok
dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya. Suatu alat ukur dikatakan reliable apabila alat tersebut mempunyai
keajegan atau dapat diandalkan konsistensinya dalam pengukuran (Azwar, 1998).
Menurut Azwar, estimasi reliabilitas dapat dilakukan melalui salah satu
pendekatan umum, yaitu Pendekatan Tes-Ulang (test-retest), Pendekatan Tes-Sejajar (alternate-forms), dan Pendekatan Konsistensi Internal (internal consistency).
a. Pendekatan
Tes-Ulang
Pendekatan ini menunjukkan konsistensi pengukuran
dari waktu ke waktu dan menghasilkan koefisien reliabilitas yang sering disebut
sebagai koefisien stabilitas. Prinsip estimasinya adalah dengan mengenakan
suatu instrumen pengukur dua kali dengan tenggang waktu tertentu, terhadap
sekelompok subjek yang sama.
b. Pendekatan
Tes-Sejajar
Pendekatan tes sejajar hanya dapat
dilakukan apabila tersedia dua bentuk instrumen pengukur yang dapat dianggap
memenuhi asumsi pararel. Estimasinya dilakukan setelah kedua instrumen tersebut
dikenakan berturut-turut pada sekelompok subjek.
c. Pendekatan
Konsistensi Internal
Estimasi reliabilitas dengan pendekatan konsistensi
internal didasarkan pada data dari sekali pengenaan suatu bentuk alat ukur pada
sekelompok subjek (single trial administration). Bentuk dan sifat alat ukur
serta banyaknya belahan yang dibuat akan menentukan teknik perhitungan
koefisien realibilitasnya. Beberapa teknik komputasi realibilitas konsistensi
internal adalah Formula Spearman-Brown, Formula Rulon, Formula Alpha, Formula
Kuder-Richardson, Formula Kristof, Formula Analisis Varians, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar