Sabtu, 29 Maret 2014

Teori Kerpribadian Sehat Menurut Para Ahli

Nama : Elfa Gustiara
NPM : 12509831
Kelas : 2PA12





A.          Gordon Allport
Kepribadian manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara - caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam teori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke depan tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori - teori yang dikemukakan oleh Freud.
Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang Menurut Allport :
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat - sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional.
Kualitas Kepribadian yang matang menurut allport sebagai berikut:
1.      Ekstensi Sense Of Self
Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas, kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta minat individu serta kemampuan merencanakan masa depan ( harapan dan rencana ).
2.      Hubungan hangat/akrab dengan orang lain
Kapasitas intimacy ( hubungan kasih dengan keluarga dan teman ) dan compassion ( pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang ).
3.      Penerimaan diri
Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus ( misal : mengolah dorongan seks ) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan proporsional.
4.      Pandangan - pandangan realistis, keahlian dan penugasan
Kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang dipilih, mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau tingkah laku lain yang merusak.
5.      Objektifikasi diri : insight dan humor
Kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tetapi juga mampu menghubungkan secara positif pada saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
6.      Filsafat Hidup
Ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan dan arti. Contohnya lewat agama.
Untuk memahami orang dewasa memang membutuhkan gambaran tujuan dan aspirasinya. Tidak semua orang dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa saja seseorang melakukan sesuatu hal tanpa tahu apa yang akan dilakukan.
Peranan Positif Regards
Dalam hidupnya, manusia selalu mempunyai perasaan dan kebutuhan untuk dicintai, disukai dan diterima oleh orang lain. Oleh karena itu self akan berkembang secara utuh keseluruhan, menyentuh semua bagian - bagian jika tercapai.
Ciri Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
a.       Keterbukaan terhadap pengalaman ( openness to experience )
Keterbukaan terhadap pengalaman ( openness to experience ) adalah salah satu dari lima wilayah utama kepribadian yang ditemukan oleh para psikolog. Keterbukaan aktif melibatkan imajinasi, estetika sensitivitas, perhatian terhadap perasaan batin, preferensi untuk berbagai, dan keingintahuan intelektual. Sebagian besar psikometrik penelitian telah menunjukkan bahwa kualitas ini secara statistik berkorelasi.
b.      Hidup menjadi ( existential living )
Hidup menjadi ( existential living ) merupakan sebagian yang ddasarkan pada eksistensial keyakinan bahwa manusia sendirian di dunia.
c.       Keyakinan Organismik ( organismic trusting )
Keyakinan Organismik ( organismic trusting ), yaitu mempercayai seseorang pikiran dan perasaan sebagai akurat. Lakukan apa yang datang secara alami.
d.      Pengalaman Kebebasan ( experiental freedom )
Untuk mengakui kebebasan seseorang dan bertanggung jawab atas tindakan sendiri.
e.       Kreativitas ( creativity )
Full partisipasi di dunia, termasuk memberikan kontribusi bagi kehidupan orang lain
Karakteristik kepribadian yang sehat menurut Allport, yaitu :
1)      Manusia yang sehat memiliki kebutuhan terus menerus akan sensasi - sensasi dan tantangan - tantangan baru.
2)      Individu tidak suka hal-hal yang rutin dan mencari pengalaman-pengalaman baru.
3)      Mereka mengambil resiko, berspekulasi, dan menyelidiki hal-hal baru.
4)      Aktivitas menghasilkan ketegangan.
5)      Pengalaman-pengalaman dan resiko yang menimbulkan tegangan, membuat manusia dapat tumbuh dan berkembang.
6)      Manusia didorong kedepan oleh visi masa depan, tidak di kontrol oleh traumatik dan konflik masa lalu.
7)      Kebahagian bukan merupakan suatu tujuan, tetapi kebahagiaan merupakan hasil dari keberhasilan integrasi kepribadian dalam mengejar aspirasi - aspirasi dan tujuan.
8)      Kepribadian yang sehat “prinsip penguasaan dan kemampuan” ( principle of mastery and competence ).
Proprium “Self” = sesuatu yang dimiliki seseorang atau keunikan yang dimiliki sesorang. Proprium ( self ).

B.           Carl Rogers
Rogers berpendapat bahwa individu yang sehat ialah individu yang dapat mengaktualisasikan dirinya. Apa itu aktualisasi diri ? Aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri untuk mengembangkan sifat - sifat serta potensi - potensi psikologisnya yang unik.
Dibawah ini terdapat tiga gambaran umum aktualisasi diri diantaranya;
1.      Aktualisasi diri bukanlah merupakan keadaan yang menetap, melainkan suatu proses yang continue.
2.      Aktualisasi diri merupakan proses yang susah bahkan terkadang menyakitkan sehingga diperlukan keberanian untuk menjalaninya.
3.      Orang yang mengaktualisasi diri adalah benar - benar dirinya sendiri dan tidak bersembunyi dibalik topeng ataupun menyembunyikan sebagian dari dirinya.
Jadi, Rogers melihat orang-orang yang berfungsi sepenuhnya merupakan “barisan depan yang layak” dalam proses evolusi manusia.
Rogers menjelaskan teori kepribadian sehat, yang meliputi :
1.      Perkembangan Kepribadian ( Self )
Menurut Rogers, pribadi yang sehat muncul dari aktualisasi diri seseorang dalam kehidupannya. Pengalaman - pengalaman yang telah terjadi memotivasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya. Perkembangan aktualisasis diri berubah sejalan dengan semakin bertambahnya umur sebagai akibat dari perkembangan biologik dan belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya.
2.      Peranan Positif Regard ( Need For Positive Regard )
Dalam pembentukan kepribadian individu Kebutuhan tersebut disebut “need for positive regard” Kebutuhan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu :
a.       Conditional Positive Regard ( bersyarat )
b.      Unconditional Positive Regard ( tak bersyarat )

C.          Abraham Maslow
Maslow mengembangkan teori tentang bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia menyebut teorinya sebagai “hirarki kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat yang berbeda-beda. Ketika satu tingkat kebutuhan terpenuhi atau mendominasi, orang tidak lagi mendapat motivasi dari kebutuhan tersebut. Selanjutnya orang akan berusaha memenuhi kebutuhan tingkat berikutnya. Maslow membagi tingkat kebutuhan manusia menjadi sebagai berikut:
1.      Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan manusia yang paling mendasar untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tinggal, seks, tidur, istirahat, dan udara. Ketika kebutuhan dasar ini terpuaskan, dengan segera kebutuhan - kebutuhan lain (yang lebih tinggi tingkatnya) akan muncul dan mendominasi perilaku manusia. Kebutuhan yang dasariah, misalnya rasa lapar, haus, tempat berteduh, seks, tidur, oksigen, dan kebutuhan jasmani lainnya.
2.      Kebutuhan Akan Rasa Aman
Setelah kebutuhan dasariah terpuaskan, muncullah apa yang digambarkan Maslow sebagai kebutuhan akan rasa aman atau keselamatan. Kebutuhan ini menampilkan diri dalam kategori kebutuhan akan kemantapan, perlindungan, kebebasan dari rasa takut, cemas dan kekalutan; kebutuhan akan struktur, ketertiban, hukum, batas - batas, dan sebagainya. Mencakup antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional.
3.      Kebutuhan Sosial
Setelah terpuaskan kebutuhan akan rasa aman, maka kebutuhan sosial yang mencakup kebutuhan akan rasa memiliki - dimiliki, saling percaya, cinta, dan kasih sayang akan menjadi motivator penting bagi perilaku. Pada tingkat kebutuhan ini, dan belum pernah sebelumnya individu akan sangat merasakan tiadanya sahabat, kekasih, isteri, suami, atau anak-anak. Individu haus akan relasi yang penuh arti dan penuh kasih dengan orang lain pada umumnya. Individu membutuhkan terutama tempat (peranan) di tengah kelompok atau lingkungannya, dan akan berusaha keras untuk mencapai dan mempertahankannya. Mencakup kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki, kasih sayang, diterima - baik, dan persahabatan.
4.      Kebutuhan akan Penghargaan
Menurut Maslow, semua orang dalam masyarakat (kecuali beberapa kasus yang patologis) mempunyai kebutuhan atau menginginkan penilaian terhadap dirinya yang mantap, mempunyai dasar yang kuat, dan biasanya bermutu tinggi, akan rasa hormat diri atau harga diri. Karenanya, Maslow membedakan kebutuhan ini menjadi kebutuhan akan penghargaan secara internal dan eksternal. Yang pertama (internal) mencakup kebutuhan akan harga diri, kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan, dan kebebasan (kemerdekaan). Yang kedua (eksternal) menyangkut penghargaan dari orang lain, prestise, pengakuan, penerimaan, ketenaran, martabat, perhatian, kedudukan, apresiasi atau nama baik. Orang yang memiliki cukup harga diri akan lebih percaya diri. Dengan demikian ia akan lebih berpotensi dan produktif. mencakup faktor penghormatan internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi; serta faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.
5.      Kebutuhan akan Aktualisasi Diri
Mencakup hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri.
Ciri-ciri pribadi yang sehat menurut Abraham maslow, yaitu :
1.      Menerima Realitas Secara Tepat
Orang - orang yang sangat sehat mengamati objek - objek dan orang-orang di dunia sekitarnya secara objektif, teliti terhadap arang lain, mampu menemukan denagn cepat penipuan dan ketidakjujuran. Mereka bersandar semata-mata pada keputusan dan persepsi mereka sendiri serta tidak terdapat pandangan-pandangan yang berat sebelah atau prasangka-prasangka. Kepribadian-kepribadian yang tidak sehat mengamati dunia menurut ukuran-ukuran subyektif individu sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk ketakutan - ketakutan, kebutuhan - kebutuhan dan nilai - nilai. Semakin objektif kita mampu menggambarkan kenyataan, maka semakin baik kemampuan kita untuk berpikir secara logis, untuk mencapai kesimpulan - kesimpulan yang tepat, dan pada umumnya untuk menjadi efisien secara intelektual.
2.      Menerima Diri dan Orang Lain Apa Adanya
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri menerima dirinya sendiri. Kelemahan - kelemahan dan kekuatan - kekuatan individu tanpa keluhan atas kesusahan. Sesungguhnya, individu tidak terlampau banyak memikirkannya. Meskipun individu-individu yang sangat sehat ini memiliki kelemahan - kelemahan atau cacat - cacat, tetapi mereka tidak merasa malu atau merasa bersalah terhadap hal-hal tersebut. Karena orang - orang sehat ini begitu menerima kodratnya, maka individu tidak harus mengubah atau memalsukan dirinya sendiri.
3.      Bertidak Secara Spontan dan Alamiah
Pengaktualisasian diri bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura - pura. Kita dapat mengatakan bahwa orang - orang ini bertingkah laku secara kodrati yakni sesuai dengan kodratnya. Dalam situasi dimana ungkapan perasaan yang wajar dan jujur dapat menyakitkan orang lain, atau dimana hal tersebut tidak penting, maka untuk sementara individu mengekang persaaan - perasaan itu. Jadi, individu tidak sengaja menjadi tidak konvensional atau memberontak, mereka tidak mau mencari kesenangan dalam mencemoohkan dengan sengaja aturan-aturan dan adapt-adat social. Akan tetapi dalam situasi di mana menaruh hormat kepada kebiasaan social mengganggu apa yang dianggap penting oleh orang-orang yang sehat, mereka tidak ragu menentang kebiasaan tersebut. Lagi pula mereka sendiri adalah wajar dan sederhana, merasa yakin dan aman, serta tidak konvensioanal dengan tidak bersikap agresif dan memberontak.
4.      Memusatkan Pada Masalah-Masalah Bukan Pada Perseorangan
Orang yang mengaktualisasikan diri mencintai pekerjaannya dan berpendapat bahwa pekerjaan itu tentu saja cocok untuk dirinya. Pekerjaan individu adalah sesuatu yang ingin dilakukan. Sesuatu yang harus individu lakukan tidak semata-mata suatu pekerjaan untuk mendapat penghasilan. Individu tidak melakukan pekerjaan untuk mendapatkan uang, popularitas atau kekuasaan, tetapi karena pekerjaan itu memuaskan metakebutuhan. Menantang dan mengembangakan kemampuan-kemempuan mereka, menyebabkan mereka bertumbuh sampai pada tingkat potensi mereka yang paling, dan membantu merumuskan pengertian mereka tentang diri mereka siapa dan apa.
5.      Memiliki Kekuasaan dan Tidak Bergantung Pada Orang Lain
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri memiliki suatu kebutuhan yang kuat untuk pemisahan dan kesunyian. Mereka tidak tergantung pada orang-orang lain untuyk kepuasan mereka dan dengan demikian mungkin mereka menjauhkan diri dan tidak ramah. Tingkah laku dan perasaan meeka sangatt egosentris dan terarah kepada dir mereka sendiri. Sebaliknya, orang-orang neuorotis biasanya snagat emosional tergantung pada orang-orang lain untuk kepuasan dimana mereka tidak mampu menghasilkan untuk diri mereka.
6.      Memiliki Ruang Untuk Diri Pribadi
Pengaktualisasian diri untuk berfungsi secara otonom terhadap lingkungan social dan fisik. Kepribadian-kepribadian yang sehat dapat berdiri sendiri dan tingkat otonomi mereka yang tinggi menaklukan mereka, agak tidak mempan terhadap krisis atau kerugian. Kemalangan-kemalangan yang dapat mengahncurkan orang-orang yang sehat mungkin hamper tidak dirasakan oleh mereka. Mereka mempertahankan suatu ketenangan dasar di tengah apa yang dilihat oleh orang-orang yang kurang sehay sebagai malapetaka.
7.      Menghargai dan Terbuka Akan Pengalaman - Pengalaman dan Kehidupan Baru
Menghargai pengalaman-pemgalaman tertentu bagaimanapun seringnya pengalaman itu terulang, dengan suatu perasaan kenikmatan yang segar, perasaan terpesona dan kagum. Suatu pandangan yang bagus atau menyegarkan terhadap dorongan setiap hari untuk bekerja. Sebagai akibatnya, mereka merasa kurang pasti, tetapi senantiasa berterima kasih terhadap apa yang mereka miliki dan dapat mereka alami.
8.      Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak
Dimana orang-orang yang mengaktualisasikan diri mengalami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap, sama seperti pengalaman-pengalaman keagamaan yang mendalam. Maslow menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat juga ada pengalaman- pengalaman yang ringan. Pengalaman- pengalaman yang ringan ini kadang- kadang dapat terjadi pada kita semua. Akan tetapi individu yang lebih sehat memiliki pengalaman-pengalaman puncak lebih sering dari pada orang- orang biasa, dan mungkin sering kali terjadi setiap hari.
9.      Memiliki Identitas Sosial dan Minat Sosial yang Kuat
Pengaktualisasian diri memiliki perasaan empati dan afeksi yang sangat kuat dan dalam terhadap semua manusia, juga suatu keinginan untuk membantu kemanusiaan.. Mereka adalah anggota dari satu keluarga (manusia) dan memiliki suatu perasaan persaudaraan dengan setiap anggota lain dalam keluarga. Orang- orang yang sehat mengetahui bahwa mereka dapat mencapai hal- hal dengan lebih baik daripada orang-orang lain dan bahwa mereka melihat dan memahamii hal- hal itu dengan lebih jelas.mereka mungkin kerapkali merasa tertekan atau marah karena tingkah laku orang- orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar tetapi mereka cepat memahami dan memaafkannya.
10.  Memiliki Relasi yang Akrab Dengan Beberapa Teman
Mampu mengadakan hubungan yang lebih kuat dengan orang- orang lain daripada orang- orang yang memiliki kesehatan jiwa yang biasa.mereka memiliki cinta yang lebih besar dan persahabatan yang lebih dalam, dan identifikasi yang lebih sempurna dengan individu-individu lain. Meskipun orang- orang yang akrab dengan mereka adalah kecil, namun aktualisasi diri berbudi baik dan sabar terhadap orang- orang lain, khusunya terhadap anak- anak.mereka membenci dan kejam terhadap orang yang kritis, congkak atau sombong. Cinta mereka bukan cinta yang egoistic, dimana membari cinta sekurang- kurangnya sama pentingnya dengan menerima cinta dimana perhatian seseorang terhadap pertumbuhan dan perkembangan orang lain adalah sebanyak perhatian terhadap pertumbuhan diri sendiri.
11.  Mengarah pada Nilai-Nilai Demokratis
Orang yang sehat membiarkan dan menerima semua orang tanpa memperhatkan kelas social, tingkat pendidikan, golongan politik atau agama, ras, atau warna kulit.mereka sangat siap mendengarkan atau belajar dari dari siapa saja yang dapat mengajarkan sesuatu kepada mereka.
12.  Memiliki nilai-nilai moral yang tangguh
Dapat membedakan dengan jelas antara sarana dan tujuan. Bagi mereka, tujuan atau cita- cita jauh lebih penting daripada sarana untuk mencapainya.mereka juga sanggup membedakan antara baik dan buruk, benar dan salah. Orang yang kurang sehat kerapkali bingung atau tidak konsisten dalam hal- hal etis, terombang- ambing, atu berganti-ganti antara benar dan salah menurut keuntungannya.
13.  Memiliki rasa humor yang tinggi
Orang-orang yang kurang sehat menertawakan 3 macam humor, humor permusuhan yang menyebabkan seseorang merasa sakit, humor superioritas yang mengambil keuntungan dari rasa rendah diri dari orang lain atau kelompok dan humor pemberontakan terhadap penguasa yang berhubungan dengan suatu situasi Oedipus atau percakapan cabul. Humor pengaktualisasi-pengaktualisasi diri bersifat filosofis, humor yang menertawakan manusia, pada umumnya, tetapi bukan kepada seseorang yang khusus. Humor ini kerap kali bersifat intruktif, yang dipakai langsung kepada hal yang dituju dan juga menyimpulkan tertawa,
14.  Menemukan hal-hal baru, ide-ide segar, dan kreatif
Kreatifitas merupakan suatu sifat yang diharapkan seseorang dari pengaktualisasi- pengaktualisaasi diri mereka adalah asli, inventif, dan inovatif, meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilkan suatu karya seni. Maka kreatifitas lebih merupakan suatu sikap, suatu ungkapan kesehatan psikologis dan lebih mengenai cara bagaimana kita mengamati dan beraksi terhadap dunia dan bukan mengenai hasil-hasil yang sudah selesai dari suatu karya seni.
15.  Memiliki integritas tinggi yang total
Pengaktualisasi – pengaktualisasi diri dapat berdiri sendiri atau pun otonom, mampu melawan dengan baik pengaruh- pengaruh social, untuk berpikir atau bertindak menurut cara- cara tertentu. Akan tetapi mereka tidak terus terang menenrang kebudayaan. Daftar kualitas-kualitas pribadi yang hebat ini mungkin tampaknya seperti suatu pernyataan yang berlebihan atau karikatur dari kepribadian yang sangat sehat.

D.          Erich Fromm
Teori fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika - dinamika masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat .
Kebutuhan dasar manusia menurut fromm, yaitu :
1.      Kebutuhan akan keberhubungan, kebutuhan ini adalah secara spesifik aktif dan produktif mencintai orang lain.
2.      Kebutuhan akan trandensi mengungguli alam menjadi mahluk yang kreatif.
3.      Kebutuhan akan kemantapan ingin meiliki rasa bersahaja pada dunia dan orang lain supaya dapat beradaptasi di dunia.
4.      Kebutuhan akan idenditas brusaha untuk memiliki rasa idenditas personal dan   keunikan guna menciptakan rasa yang terlepas dari dunia.
5.      Kebutuhan akan kerangka orientasi untuk menciptakan rasa yang terlepas dari dunia,
Hal kebutuhan tersebut adalah sifat alamiah dari manusia menurut fromm dan ini berubah saat evolusi namun manivestasi dari kebutuhan ini adalah akan memunculkan potensi - potensi batiniah di tentukan oleh aturan - aturan sosial dimana individu hidup dan kepribadian seseorang berkembang menurut kesempatan - kesempatan yang di berikan kepadanya oleh masyarakat tertentu.
Sehingga kepribadian sehat menurut Erich from adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai dalam bukunya Art Of Love Erick Fromm mengutarakan :
Dalam Civilization and Its Discontents (1930), seperti dikutip oleh Eric Fromm dalam Masyarakat yang Sehat (Terjemahan Thomas Bambang Murtianto, 1995) ia menulis:
Manusia, setelah menemukan lewat pengalamannya bahwa cinta seksual (genital) memberinya kepuasan puncak, maka makna cinta seksual-genital menjadi prototipe bagi semua bentuk kebahagiaan manusia. Karenanya manusia terdorong mencari kebahagiaan yang ada kaitannya dengan hubungan seks, menempatkan erotisme genital sebagai titik pusat kehidupannya…. Dengan melakukan itu manusia menjadi sangat tergantung pada dunia luar, pada obyek cinta pilihannya, atau sungguh merasa kehilangan bila ditinggal mati atau ditinggal kabur."

Sumber : 
  • Chaplin, J.P. (1981). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
  • Rochman, K.L.  (2010). Kesehatan Mental. Purwokerto : STAIN Press.
  •  Schultz, Duane. (1991). Psikologi Pertumbuhan : Model-model Kepribadian Sehat. Alih bahasa: Yustinus. Yogyakarta : Kanisius.
  •  Suryabrata Sumadi, B.A., M.A., Ed.S., Ph.D. (2008). Psikologi Kepribadian. Jakarta : PT Raja Grafindopersada.
  •  Hall S. Calvin & Lindzey Gardner. (1993). Teori-teori psikodinamik (klinis). KANISIUS (Anggota IKAPI). Yogyakarta.
  •  www.psychologymania.com/2011/08/pandangan-beberapa-tokoh-psikologi.html?m=1
  •  http://www.psychologymania.com/2010/03/gordon-allport-tokoh-psikologi.html