1.
Pengertian
Obesitas
Obesitas adalah suatu keadaan yang
terjadi apabila kuantitas fraksi jaringan lemak tubuh dibandingkan berat badan
total lebih besar dari pada normal (Gray dan Traitz dalam subarja,2004).
Obesitas juga merupakan salah satu masalah kesehatan bagi remaja baik wanita
maupun pria. Obesitas adalah penimbunan lemak tubuh yang berlebihan, sehingga
berat badan jauh diatas normal. Sedangkan coleman (1984), menyatakan bahwa
obesitas adalah keadaan seseorang yang berat badannya berlebih dari berat
berjumlah ideal yang dapat membahayakan orang tersebut.
Agustin,dkk(2009) menyatakan bahwa
obesitas merupakan kelebihan lemak sebagai akibat dari pemasukan makanan yang
lebih besar dari yang dibutuhkan oleh
tubuh. Selanjutnya Agustin,dkk (2009) juga menyatakan bahwa, obesitas dapat
ditentukan dengan indeks masa tubuh, berat badan dan presentasi dari lemak
didalam tubuh.
Pendapat lain menyatakan bahwa obesitas
merupakan kumpulan dari lemak yang berlebihan yang biasanya terdapat pada
bagian kulit subcutancus yang terletak di bawah kulit. Adapun Kusumawardhani
(2006), menyatakan bahwa, obesitas adalah kondisi berlebihannya jaringan lemak
akibat tidak seimbangnya masukan energy dengan aktifitas yang dilakukan.
2.
Klasifikasi Obesitas
Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh
yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak
tubuh dengan berat badan sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria.
Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari
25% dianggap mengalami obesitas. Obesitas digolongkan menjadi tiga kelompok :
a. Obesitas
ringan :
Kelebihan berat badan 20-40%
b. Obesitas sedang :
Kelebihan berat badan 41-100%
c. Obesitas berat :
Kelebihan berat badan >100%
Obesitas berat
ditemukan sebanyak 5% diantara orang-orang yang gemuk. Perhatian tidak hanya
ditunjukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi
penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita
cenderung berbeda.
Dari uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa obesitas adalah kelebihan berat badan mempunyai lemak
tubuh yang melebihi dari keadaan normal.
3.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Obesitas
Misnardiarty, (2008)
menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya obesitas, antara lain :
a. Genetik
Kegemukan dapat diturunkan dari generasi sebelumnya ke
generasi selanjutnya di dalam sebuah keluarga. Orang tua yang gemuk cenderung
memiliki anak-anak yang gemuk pula. Dalam hal ini, faktor geneti berperan dalam
menentukan jumlah unsur sel lemak dalam lemak yang berjumlah besar dan melebihi
ukuran normal, secara otomatis akan titurunkan kepada bayi selama dalam
kandungan.
b. Pola makan yang berlebihan
Orang yang kegemukan lebih responsif dibanding dengan
orang berat badan normal terhadap isyarat lapar ekternal, seperti rasa dan bau
makanan. Orang yang gemuk cenderung makan bila ia merasa ingin makan, bukan
makan pada saat lapar. Pola makan yang berlebihan inilah yangmenyebabkan
orang-orang obesitas sulit keluar dari kegemukan jika individu tidak memiliki
kontrol diri dan motivasi yang kuat untuk mengurangi berat badan.
c.
Kurang gerak atau
olahraga
Tingkat pengeluaran energi
sanagat peka terhadap pengendalian bentuk tubuh. Pengeluaran energi tergantung
dari dua faktor, yakni tingkat aktifitas orang secara umum dan angka
metabolisme basal atau tingkat energiyang dibutuhkan untuk mempertahankan
fungsiminimal tubuh.
Orang yang duduk bekerja
seharian akan mengalami penurunan metabolisme basal dalam tubuhnya.orang-orang
yang mengkonsumsi makanan yang kaya akan lemak dan kurang melakukan aktifitas
fisik atau kurang berolahraga akan cenderung mengalami obesitas karena tidak
adanya keseimbangan antara asupan yang masuk dan energi yang keluar.
d.
Lingkungan
Jika seseorang dalam lingkungan yang menganggap gemuk
adalah simbol kemakmuran dan keindahan, maka orang tersebut akan cenderung
menjadi gemuk. Selama pandanga tersebut tidak dipengaruhi faktor ekstenal,
orang yang obesitas tidak akan mengalami masalah-masalah dengan kegemukan.
e.
Emosi
Orang genuk sering mengatakan
bahwa mereka cenderung makan lebih banyak apabila mereka tegang atau cemas,
eksperimenpun telah membuktikan kebenarannya. Orang gemuk makan lebih banyak
dalam suatu situasi yang mencekam. Dalam sebuah studi yang dilakukan White pada
kelompok orang dengan berat badan berlebih dan orang dengan berat badan yang
kurang, dengan menyajikan snack setelah mereka menyaksikan empat jenis film
yang mengandung emosi yang berbeda. Hasilnya adalah pada orang yang memiliki
berat badan berlebih lebih banyak menghabiskan snack setelah menyaksikan film
yang tegang (Mu’tadin,2004).
4.
Dampak Obesitas
Dampak obesitas terbagi 2 macam
(Misnadiarly,2007) antara lain :
a) Dampak Obesitas
Terhadap Kesehatan
pada
suatu penelitian prosfektif yang melihat 750.000 orang ditemukan bahwa obesitas
meningkatkan resiko dari semua penyebab kematian, dimana meningkat sebesar
untuk menstabilkan tingkat obesitas bahkan menurunkan kejadian obesitas. Berat
badan diturunkan dengan memperbaiki pola hidup seperti mengatur makanan dan
olahraga, dan sekaligus menurunkan dengan memperbaiki konsumsi rokok dan
alkohol. Bertujuan untuk mencegah penambahan berat badan dan menurunkan jumlah
penduduk yang menderita penyakit, yang terkait kelebihan pada mereka yang telah
menderita kelebihan berat badan yang belum ditemukan pertanda biologis akan
adanya kecenderungan berat badan. Orang yang mempunyai beberapa masalah kesehatan
yang terkait dalam obesitas dan mereka yang beresiko tinggi untuk berkembangnya
penyakit yang disertai terkait dalam obesitas seperti penyakit kardiovaskuler
dan diabetes mellitus yang merupakan prioritas kunci dalam straegis pencegahan
ini (Anceim, 2000).
b) Dampak Obesitas
Terhadap Psikologis
Pada
beberapa individu akan makan lebih banyak lebih dari biasa bila merasa
diperlukan suatu kebutuhan khusus untuk keamanan emosional. Sebagai contohnya
menyebabkan meningkatnya masukan makanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar