NPM : 12509831
Kelas : 2PA12
A.
Aliran
Psikoanalisa
Psikolanalisa merupakan salah satu aliran besar dalam dunia
psikologi, pencetus awalnya adalah Sigmund Freud, berikut ini akan dijelaskan
teori psikoanalisa dari Sigmund Freud dan kemudian mengaitkannya dengan
kepribadian yang sehat.
Psikoanalisa adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund
Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Freud pada awalnya memang mengembangkan
teorinya tentang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan jiwa dan dengan
konsep teorinya yaitu perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan
apa yang individu lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau dorongan yang
mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran.
Menurut teori psikoanalisa, inti dari keinginan dorongan ini
adalah bahwa mereka bersembunyi dari kesadaran individual dan apabila dorongan
– dorongan ini tidak dapat disalurkan, dapat menyebabkan gangguan kepribadian
dan juga mengganggu kesehatan mental yang disebut psikoneurosis. Dengan kata
lain, mereka tidak disadari. Ini adalah ekspresi dari dorongan tidak sadar yang
muncul dalam perilaku dan pikiran. Istilah “motivasi yang tidak disadari” / ( unconscious
motivation ) menguraikan ide kunci dari psikoanalisa.
Dalam
teori psikoanalisanya freud menjelaskan tentang struktur kepribadian individu,
struktur kepribadian tersusuan atas 3 sistem pokok, yakni :
1. Id
Id merupakan aspek biologis yang strukturnya paling mendasar dari
kepribadian. Id juga merupakan sistem kepribadian yang asli, dimana id sebagai
rahim tempat berkembangan ego dan superego. Id berisikan segala sesuatu yang
secara psikologis ada sejak lahir dan merupakan reservoir energi psikis. Id
berhubungan erat dengan proses-proses jasmaniah darimana id mendapatkan
energinya. Id memiliki 2 proses yaitu proses primer dan tindakan refleksi. Id
terdiri dari dorongan - dorangan biologis seperti makan, sex dan agresifitas.
2. Ego
Ego merupakan aspek psikologis yang berkembang dari id yang
struktur kepribadianya mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas
perilaku manusia. Ego timbul karena kebutuhan – kebutuhan organisme memerlukan
transaksi - transaksi yang sesuai dengan dunia kenyataan objektif. Perbedaan
pokok antara id dan ego adalah id hanya mengenal kenyataan subjektif jiwa
sedangkan ego membedakan antara hal - hal yang terdapat dalam batin dan hal - hal
yang terdapat dalam dunia luar. Ego disebut juga sebagai eksekutif kepribadian
karena ego mengontrol pintu-pintu arah tindakan, memilih segi lingkungan kemana
ia akan membri respon dan memutuskan insting mana yang akan dipuaskan.
3. Superego
Superego
merupakan aspek sosiologis yang merefleksikan nilai - nilai sosial dan menyadarkan
individu atas tuntutan moral. Gambaran kesadaran akan nilai-nilai dan moral
masyarakat yang ditanamkan oleh adat istiadat, agama, orangtua, guru, dan orang
lain kepada anak. Karena itu pada dasarnya superego adalah hati nurani
seseorang yang menilai benar atau salahnya tindakan seseorang. Itu berarti
superego mewakili nilai-nilai ideal dan selalu berorientasi pada kesempurnaan.
Freud juga membagi aktivitas
mental individu dalam beberapa tingkatan berdasarkan sejauh mana individu
menyadari gejala-gejala psikis yang timbul, yaitu :
1. Tingkat Sadar Atau
Kesadaran ( Conscious Level )
Pada
tingkat ini aktivitas mental dapat disadari setiap saat seperti berpikir,
persepsi, dan lain - lain.
2. Tingkat Prasadar ( Preconscious Level )
Pada
tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis yang timbul bias disadari
hanya apabila individu memperhatikannya, misalnya memori,
pengetahuan-pengetahuan yang telah dipelajari, dan lain - lain.
3. Tingkat Tidak Disadari
( Unconscious Level )
Pada
tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis tidak disadari oleh
individu. Gejala-gejala ini muncul misalnya dalam dorongan-dorongan immoral,
pengalaman-pengalaman yang memalukan, harapan-harapan yang irasional,
dorongan-dorongan seksual yang tidak sesuai dengan norma masyarakat, dan
lain-lain.
Meskipun masing-masing
bagian dari kepribadian total ini mempunyai fungsi, sifat, komponen, prinsip
kerja, dinamisme dan mekanismenya sendiri. Namun mereka berinteraksi begitu
erat satu sama lain sehingga sulit (tidak mungkin) untuk memisah - misahkan
pengaruhnya dan menilai sumbangan relatifnya terhadap tingkah laku manusia.
Tingkah laku hampir selalu merupakan produk dari interaksi diantara ketiga
sistem tersebut jarang salah satu sistem berjalan terlepas dari kedua sistem
lainnya.
Kepribadian yang sehat menurut psikoanalisis :
a.
Menurut freud kepribadian
yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
b.
Kemampuan dalam mengatasi
tekanan dan kecemasan, dengan belajar.
c.
Mental yang sehat ialah
seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego.
d.
Tidak mengalami gangguan dan
penyimpangan pada mentalnya.
e.
Dapat menyesuaikan keadaan
ddengan berbagai dorongan dan keinginan.
B.
Aliran
Behavioristik
Aliran psikologi
behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John
B.Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur
subjek tunggal psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan
berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir
sebagai reaksi terhadap introspeksionisme ( yang menganalisis jiwa manusia
berdasarkan laporan - laporan subjektif ) dan juga psikoanalisis ( yang
berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak ).
Behaviorisme secara keras
menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata sebagai obyek studi dari
psikologi, dan membatasi diri pada studi tentang perilaku yang nyata. Dengan
demikian, Behaviorisme tidak setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen
seperti yang dipercayai oleh strukturalisme. Berarti juga behaviorisme sudah
melangkah lebih jauh dari fungsionalisme yang masih mengakui adanya jiwa dan
masih memfokuskan diri pada proses - proses mental. Behaviorisme ingin
menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja yang dapat diukur, dilukiskan, dan
diramalkan. Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya
manusia tidak membawa bakat apa - apa.
Manusia akan berkembang
berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan
yang buruk akan menghasilkan manusia buruk, lingkungan yang baik akan
menghasilkan manusia baik. Kaum behavioris memusatkan dirinya pada pendekatan
ilmiah yang sungguh - sungguh objektif. Kaum behavioris mencoret dari kamus
ilmiah mereka, semua peristilahan yang bersifat subjektif, seperti sensasi,
persepsi, hasrat, tujuan, bahkan termasuk berpikir dan emosi, sejauh kedua
pengertian tersebut dirumuskan secara subjektif.
Fungsionalisme Menjadi dasar
bagi behaviorisme melalui pengaruhnya pada tokoh utama behaviorisme, yaitu
Watson. Watson adalah murid dari Angell dan menulis disertasinya di University of Chicago. Dasar pemikiran
Watson yang memfokuskan diri lebih proses mental daripada elemen kesadaran,
fokusnya perilaku nyata dan pengembangan bidang psikologi pada animal psychology dan child psychology adalah pengaruh dari fungsionalisme. Meskipun
demikian, Watson menunjukkan kritik tajam pada fungsionalisme.
Aliran behaviorisme
memperlakukan manusia sebagai mesin, yaitu di dalam suatu sistem kompleks yang
bertigkah laku menurut cara - cara yang sesuai dengan hukum. Dalam pandangan
kaum behavioris, individu digambarkan sebagai suatu organisme yang bersifat
baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas,
kegembiraan hidup, berkreativitas, seperti alat pengatur panas.
Aliran
behaviorisme mempunyai 3 ciri penting, yaitu :
1.
Menekankan pada respon - respon
yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku.
2.
Menekankan pada perilaku
yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme menolak
kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
3.
Memfokuskan pada perilaku
binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara perilaku manusia dan
perilaku binatang. Manusia dapat belajar banyak tentang perilakunya sendiri
dari studi tentang apa yang dilakukan binatang. Menurut penganut aliran ini
perilaku selalu dimulai dengan adanya rangsangan yaitu berupa stimulus dan
diikuti oleh suatu reaksi beupa respon terhadap rangsangan itu.
Jadi menurut Behaviorisme
manusia dianggap memberikan respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus
dari luar. Kepribadian manusia sebagai suatu sistem yang bertingkah laku
menurut cara yang sesuai peraturannya dan menganggap manusia tidak memiliki
sikap diri sendiri.
Kepribadian
yang sehat menurut behavioristik :
1.
Memberikan respon terhadap
faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya.
2.
Bersifat sistematis dan
bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman sangat dipengaruhi oleh faktor
eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri.
3.
Menekankan pada tingkah laku
yang dapat diamati dan menggunakan metode yang objektif.
C.
Aliran
Humanistik
Aliran Humanistik merupakan kontribusi besar dari psikolog - psikolog
terkenal seperti Carl Rogers, Goldon Allport dan Abraham Maslow. Humanistik
muncul sebagai gerakan besar psikologi pada tahun 1950 – 1960-an. Humanistik
menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk
menyatakan diri. Manusia mempunyai potensi di dalam dirinya untuk berkembang
sehat dan kreatif. Kreativitas adalah potensi semua orang yang tidak memerlukan
bakat dan kemampuan khusus.
Aliran ini mengkritisi aliran Behaviorisme yang menekankan pada
stimulasi tingkah laku yang teramati. Menurut aliran Humanistik, pandangan
Behaviorisme terlalu menyederhankan dan melalaikan manusia dari pengalaman
batinnya, tingkah lakunya yang kompleks, nilai-nilai cinta kasih atau
kepercayaan, juga potensi dan aktualisasi diri. Humanistik sangat mementingkan self (diri) manusia sebagai pemersatu
yang menerangkan pengalaman - pengalaman subjektif individual.
Aliran Humanistik juga tidak menyetujui pandangan Psikoanalisis
yang cenderung pesimistik dan pandangan Behaviorisme yang cenderung memandang
manusia sebagai netral (tidak baik dan tidak jahat). Menurut aliran Humanistik,
Psikoanalisis dan Behaviorisme telah salah dalam memandang tingkah laku
manusia, yaitu sebagai tingkah laku yang ditentukan oleh kekuatan - kekuatan
diluar kekuasaanya (entah sadar entah tidak). Humanistik memandang manusia pada
hakikatnya adalah baik. Perbuatan - perbuatan manusia yang kejam dan
mementingkan diri sendiri dipandang sebagai tingkah laku patologik yang
disebabkan oleh penolakan dan frustasi dari sifat yang pada dasarnya baik
tersebut. Seorang manusia tidak dipandang sebagai mesin otomat yang pasif,
tetapi sebagi peserta aktif yang mempunyai kemerdekaan memilih untuk menentukan
nasibnya sendiri dan nasib orang lain. Aliran Humanistik memfokuskan diri pada
kemampuan manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional dalam mengendalikan
hasrat biologisnya guna meraih potensi maksimal. Manusia bertanggung jawab
terhadap hidup dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk
mengubah sikap dan perilaku mereka.
Menurut aliran humanistik kepribadian yang sehat, individu
dituntut untuk mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri.
Bukan hanya mengandalakan pengalaman - pengalaman yang terbentuk pada masa lalu
dan memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan
benar sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif.
Ciri dari kepribadian sehat adalah mengatualisasikan diri, bukan
respon pasif buatan atau individu yang terimajinasikan oleh
pengalaman-pengalaman masa lalu. Aktualisasi diri adalah mampu mengedepankan
keunikan dalam pribadi setiap individu, karena setiap individu memiliki hati
nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala sesuatu yang menjadi
kebutuhannya. Humanistik menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan
nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri. Bagi ahli - ahli psikologi humanistik,
manusia jauh lebih banyak memiliki potensi. Manusia harus dapat mengatasi masa
lampau, kodrat biologis, dan ciri - ciri lingkungan. Manusia juga harus
berkembang dan tumbuh melampaui kekuatan-kekuatan negatif yang secara potensial
menghambat.
Gambaran
ahli psikologi humanistik tentang kodrat manusia adalah optimis dan penuh
harapan. Mereka percaya terhadap kapasitas manusia untuk memperluas,
memperkaya, mengembangkan, dan memenuhi dirinya, untuk menjadi semuanya menurut
kemampuan yang ada. Aliran Humanistik juga memfokuskan diri pada kemampuan
manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional dalam mengendalikan hasrat
biologisnya guna meraih potensimaksimal. Manusia bertanggung jawab terhadap
hidup dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah
sikap dan perilakunya.
Ada empat ciri psikologi yang berorientasi Humanistik, yaitu:
1.
Memusatkan perhatian pada
person mengalami, dan karenanya berfokus pada pengalaman sebagai fenomena
primer dalam mempelajari manusia.
2.
Member tekanan pada
kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas, akutalisasi diri,
sebagai lawan pandang tentang manusia yang mekanistis dan reduksionistis.
3.
Menyadarkan diri pada
kebermaknaan dalam memilih masalah - masalah yang akan dipelajari dan prosedur -
prosedur penelitian yang akan digunakan.
4.
Memberikan perhatian penuh
dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia serta
tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap individu. Selain
Maslow sebagai tokoh dalam Psikologi Humanistik, juga Carl Rogers, yang
terkenal dengan client - centered therapy.
Sumber :
- Baihaqi, MIF. (2008). Psikologi Pertumbuhan Kepribadian Sehat Untuk Mengembangkan Optimisme. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
- Basuki, Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma.
- Elsamariso. Kepribadian Tentang Perbedaan Teori Kepribadian Sehat. di Hal. 19 - 25.
- Lindsay, Gardner. Editor: Sugiyono. (1993). Psikologi Kepribadian 3 Teori - Teori Kepribadian dan Behavioristik. Kanisius : Yogyakarta.
- Rochman, Kholil. (2010). Kesehatan Mental. Yogyakarta : Fajar Media Press.
- Sarwono, S.W. (2002). Berkenalan dengan Aliran - Aliran dan Tokoh - Tokoh Psikologi. Jakarta : Bulan Bintang.
- Schultz, Duane. (1991). Psikologi Pertumbuhan : Model – Model Kepribadian Sehat. Jogjakarta: Kanisius.
- Wardalisa. http://wardalisa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.0 . 19 maret 201.
- http://edukasi.kompasiana.com/2011/11/07/melirik-aliran-aliran-dalam-psikologi-408123.html.
- http://psyche2nest.wordpress.com/2012/04/26/teori-kepribadian-sehat/.
- http://www.psychologymania.com/2013/01/aliran-psikologi-behaviorisme.html.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar