NPM : 12509831
Kelas : 2PA12
A.
Gordon
Allport
Kepribadian
manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisik
dalam individu yang turut menentukan cara - caranya yang unik atau khas dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam teori Allport juga memandang
bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke depan tidak melihat ke belakang,
dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat
bertentangan dengan teori - teori yang dikemukakan oleh Freud.
Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang
Menurut Allport :
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang
matang adalah sifat - sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing
tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional.
Kualitas Kepribadian yang matang menurut allport sebagai berikut:
1.
Ekstensi Sense Of Self
Kemampuan
berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas, kemampuan diri
dan minat-minatnya dengan orang lain beserta minat individu serta kemampuan
merencanakan masa depan ( harapan dan rencana ).
2.
Hubungan hangat/akrab dengan
orang lain
Kapasitas
intimacy ( hubungan kasih dengan keluarga dan teman ) dan compassion ( pengungkapan
hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang ).
3.
Penerimaan diri
Kemampuan
untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus ( misal
: mengolah dorongan seks ) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan
proporsional.
4.
Pandangan - pandangan
realistis, keahlian dan penugasan
Kemampuan
memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam
penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang dipilih,
mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau tingkah laku
lain yang merusak.
5.
Objektifikasi diri : insight dan humor
Kemampuan
diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Humor tidak sekedar
menikmati dan tertawa tetapi juga mampu menghubungkan secara positif pada saat
yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
6.
Filsafat Hidup
Ada
latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan
dan arti. Contohnya lewat agama.
Untuk memahami orang dewasa memang membutuhkan gambaran tujuan dan
aspirasinya. Tidak semua orang dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa
saja seseorang melakukan sesuatu hal tanpa tahu apa yang akan dilakukan.
Peranan Positif Regards
Dalam hidupnya, manusia selalu mempunyai
perasaan dan kebutuhan untuk dicintai, disukai dan diterima oleh orang lain. Oleh
karena itu self akan berkembang
secara utuh keseluruhan, menyentuh semua bagian - bagian jika tercapai.
Ciri Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
a. Keterbukaan terhadap pengalaman ( openness to experience )
Keterbukaan terhadap
pengalaman ( openness to experience )
adalah salah satu dari lima wilayah utama kepribadian yang ditemukan oleh para
psikolog. Keterbukaan aktif melibatkan imajinasi, estetika sensitivitas,
perhatian terhadap perasaan batin, preferensi untuk berbagai, dan keingintahuan
intelektual. Sebagian besar psikometrik penelitian telah menunjukkan bahwa
kualitas ini secara statistik berkorelasi.
b. Hidup menjadi ( existential
living )
Hidup menjadi ( existential living ) merupakan sebagian
yang ddasarkan pada eksistensial keyakinan bahwa manusia sendirian di dunia.
c. Keyakinan Organismik ( organismic
trusting )
Keyakinan Organismik ( organismic trusting ), yaitu mempercayai
seseorang pikiran dan perasaan sebagai akurat. Lakukan apa yang datang secara
alami.
d. Pengalaman Kebebasan ( experiental
freedom )
Untuk mengakui
kebebasan seseorang dan bertanggung jawab atas tindakan sendiri.
e. Kreativitas ( creativity
)
Full partisipasi di
dunia, termasuk memberikan kontribusi bagi kehidupan orang lain
Karakteristik kepribadian yang sehat menurut Allport, yaitu :
1) Manusia yang sehat memiliki kebutuhan terus menerus akan sensasi -
sensasi dan tantangan - tantangan baru.
2) Individu tidak suka hal-hal yang rutin dan mencari
pengalaman-pengalaman baru.
3) Mereka mengambil resiko, berspekulasi, dan menyelidiki hal-hal
baru.
4) Aktivitas menghasilkan ketegangan.
5) Pengalaman-pengalaman dan resiko yang menimbulkan tegangan,
membuat manusia dapat tumbuh dan berkembang.
6) Manusia didorong kedepan oleh visi masa depan, tidak di kontrol
oleh traumatik dan konflik masa lalu.
7) Kebahagian bukan merupakan suatu tujuan, tetapi kebahagiaan
merupakan hasil dari keberhasilan integrasi kepribadian dalam mengejar aspirasi
- aspirasi dan tujuan.
8) Kepribadian yang sehat “prinsip penguasaan dan kemampuan” ( principle of mastery and competence ).
Proprium “Self” = sesuatu yang dimiliki seseorang
atau keunikan yang dimiliki sesorang. Proprium ( self ).
B.
Carl
Rogers
Rogers berpendapat bahwa individu yang
sehat ialah individu yang dapat mengaktualisasikan dirinya. Apa itu aktualisasi
diri ? Aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri untuk mengembangkan
sifat - sifat serta potensi - potensi psikologisnya yang unik.
Dibawah ini terdapat tiga gambaran umum aktualisasi diri
diantaranya;
1. Aktualisasi diri bukanlah merupakan keadaan yang menetap,
melainkan suatu proses yang continue.
2. Aktualisasi diri merupakan proses yang susah bahkan terkadang
menyakitkan sehingga diperlukan keberanian untuk menjalaninya.
3. Orang yang mengaktualisasi diri adalah benar - benar dirinya
sendiri dan tidak bersembunyi dibalik topeng ataupun menyembunyikan sebagian
dari dirinya.
Jadi, Rogers melihat orang-orang yang
berfungsi sepenuhnya merupakan “barisan depan yang layak” dalam proses evolusi
manusia.
Rogers menjelaskan teori kepribadian sehat, yang meliputi :
1.
Perkembangan Kepribadian ( Self )
Menurut Rogers, pribadi
yang sehat muncul dari aktualisasi diri seseorang dalam kehidupannya.
Pengalaman - pengalaman yang telah terjadi memotivasi diri untuk menjadi
pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya. Perkembangan aktualisasis diri
berubah sejalan dengan semakin bertambahnya umur sebagai akibat dari
perkembangan biologik dan belajar. Konsep self
menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya
menjadi bagian dari dirinya.
2.
Peranan Positif Regard ( Need For Positive Regard )
Dalam pembentukan
kepribadian individu Kebutuhan tersebut disebut “need for positive regard” Kebutuhan tersebut dibagi menjadi dua,
yaitu :
a.
Conditional Positive Regard ( bersyarat
)
b.
Unconditional Positive Regard ( tak
bersyarat )
C.
Abraham
Maslow
Maslow mengembangkan
teori tentang bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia menyebut teorinya
sebagai “hirarki kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat yang berbeda-beda.
Ketika satu tingkat kebutuhan terpenuhi atau mendominasi, orang tidak lagi
mendapat motivasi dari kebutuhan tersebut. Selanjutnya orang akan berusaha
memenuhi kebutuhan tingkat berikutnya. Maslow membagi tingkat kebutuhan manusia
menjadi sebagai berikut:
1.
Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis
adalah kebutuhan manusia yang paling mendasar untuk mempertahankan hidupnya
secara fisik, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tinggal, seks,
tidur, istirahat, dan udara. Ketika kebutuhan dasar ini terpuaskan, dengan
segera kebutuhan - kebutuhan lain (yang lebih tinggi tingkatnya) akan muncul
dan mendominasi perilaku manusia. Kebutuhan yang dasariah, misalnya rasa lapar,
haus, tempat berteduh, seks, tidur, oksigen, dan kebutuhan jasmani lainnya.
2.
Kebutuhan Akan Rasa Aman
Setelah kebutuhan
dasariah terpuaskan, muncullah apa yang digambarkan Maslow sebagai kebutuhan
akan rasa aman atau keselamatan. Kebutuhan ini menampilkan diri dalam kategori
kebutuhan akan kemantapan, perlindungan, kebebasan dari rasa takut, cemas dan
kekalutan; kebutuhan akan struktur, ketertiban, hukum, batas - batas, dan
sebagainya. Mencakup antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian
fisik dan emosional.
3.
Kebutuhan Sosial
Setelah terpuaskan
kebutuhan akan rasa aman, maka kebutuhan sosial yang mencakup kebutuhan akan
rasa memiliki - dimiliki, saling percaya, cinta, dan kasih sayang akan menjadi
motivator penting bagi perilaku. Pada tingkat kebutuhan ini, dan belum pernah
sebelumnya individu akan sangat merasakan tiadanya sahabat, kekasih, isteri,
suami, atau anak-anak. Individu haus akan relasi yang penuh arti dan penuh
kasih dengan orang lain pada umumnya. Individu membutuhkan terutama tempat
(peranan) di tengah kelompok atau lingkungannya, dan akan berusaha keras untuk
mencapai dan mempertahankannya. Mencakup kebutuhan akan rasa memiliki dan
dimiliki, kasih sayang, diterima - baik, dan persahabatan.
4.
Kebutuhan akan Penghargaan
Menurut Maslow, semua
orang dalam masyarakat (kecuali beberapa kasus yang patologis) mempunyai
kebutuhan atau menginginkan penilaian terhadap dirinya yang mantap, mempunyai
dasar yang kuat, dan biasanya bermutu tinggi, akan rasa hormat diri atau harga
diri. Karenanya, Maslow membedakan kebutuhan ini menjadi kebutuhan akan
penghargaan secara internal dan eksternal. Yang pertama (internal) mencakup
kebutuhan akan harga diri, kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan,
prestasi, ketidaktergantungan, dan kebebasan (kemerdekaan). Yang kedua
(eksternal) menyangkut penghargaan dari orang lain, prestise, pengakuan,
penerimaan, ketenaran, martabat, perhatian, kedudukan, apresiasi atau nama
baik. Orang yang memiliki cukup harga diri akan lebih percaya diri. Dengan
demikian ia akan lebih berpotensi dan produktif. mencakup faktor penghormatan
internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi; serta faktor eksternal
seperti status, pengakuan, dan perhatian.
5.
Kebutuhan akan Aktualisasi
Diri
Mencakup hasrat untuk
makin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri.
Ciri-ciri pribadi yang sehat menurut Abraham maslow, yaitu :
1. Menerima Realitas Secara Tepat
Orang - orang yang
sangat sehat mengamati objek - objek dan orang-orang di dunia sekitarnya secara
objektif, teliti terhadap arang lain, mampu menemukan denagn cepat penipuan dan
ketidakjujuran. Mereka bersandar semata-mata pada keputusan dan persepsi mereka
sendiri serta tidak terdapat pandangan-pandangan yang berat sebelah atau
prasangka-prasangka. Kepribadian-kepribadian yang tidak sehat mengamati dunia
menurut ukuran-ukuran subyektif individu sendiri, memaksa dunia untuk
mencocokannya dengan bentuk ketakutan - ketakutan, kebutuhan - kebutuhan dan
nilai - nilai. Semakin objektif kita mampu menggambarkan kenyataan, maka
semakin baik kemampuan kita untuk berpikir secara logis, untuk mencapai
kesimpulan - kesimpulan yang tepat, dan pada umumnya untuk menjadi efisien
secara intelektual.
2. Menerima Diri dan Orang Lain Apa Adanya
Orang-orang yang
mengaktualisasikan diri menerima dirinya sendiri. Kelemahan - kelemahan dan
kekuatan - kekuatan individu tanpa keluhan atas kesusahan. Sesungguhnya,
individu tidak terlampau banyak memikirkannya. Meskipun individu-individu yang
sangat sehat ini memiliki kelemahan - kelemahan atau cacat - cacat, tetapi
mereka tidak merasa malu atau merasa bersalah terhadap hal-hal tersebut. Karena
orang - orang sehat ini begitu menerima kodratnya, maka individu tidak harus
mengubah atau memalsukan dirinya sendiri.
3. Bertidak Secara Spontan dan Alamiah
Pengaktualisasian diri
bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura - pura. Kita dapat
mengatakan bahwa orang - orang ini bertingkah laku secara kodrati yakni sesuai
dengan kodratnya. Dalam situasi dimana ungkapan perasaan yang wajar dan jujur
dapat menyakitkan orang lain, atau dimana hal tersebut tidak penting, maka
untuk sementara individu mengekang persaaan - perasaan itu. Jadi, individu
tidak sengaja menjadi tidak konvensional atau memberontak, mereka tidak mau
mencari kesenangan dalam mencemoohkan dengan sengaja aturan-aturan dan
adapt-adat social. Akan tetapi dalam situasi di mana menaruh hormat kepada
kebiasaan social mengganggu apa yang dianggap penting oleh orang-orang yang
sehat, mereka tidak ragu menentang kebiasaan tersebut. Lagi pula mereka sendiri
adalah wajar dan sederhana, merasa yakin dan aman, serta tidak konvensioanal
dengan tidak bersikap agresif dan memberontak.
4. Memusatkan Pada Masalah-Masalah Bukan Pada Perseorangan
Orang yang mengaktualisasikan
diri mencintai pekerjaannya dan berpendapat bahwa pekerjaan itu tentu saja
cocok untuk dirinya. Pekerjaan individu adalah sesuatu yang ingin dilakukan.
Sesuatu yang harus individu lakukan tidak semata-mata suatu pekerjaan untuk
mendapat penghasilan. Individu tidak melakukan pekerjaan untuk mendapatkan
uang, popularitas atau kekuasaan, tetapi karena pekerjaan itu memuaskan
metakebutuhan. Menantang dan mengembangakan kemampuan-kemempuan mereka, menyebabkan
mereka bertumbuh sampai pada tingkat potensi mereka yang paling, dan membantu
merumuskan pengertian mereka tentang diri mereka siapa dan apa.
5. Memiliki Kekuasaan dan Tidak Bergantung Pada Orang Lain
Orang-orang yang
mengaktualisasikan diri memiliki suatu kebutuhan yang kuat untuk pemisahan dan
kesunyian. Mereka tidak tergantung pada orang-orang lain untuyk kepuasan mereka
dan dengan demikian mungkin mereka menjauhkan diri dan tidak ramah. Tingkah
laku dan perasaan meeka sangatt egosentris dan terarah kepada dir mereka
sendiri. Sebaliknya, orang-orang neuorotis biasanya snagat emosional tergantung
pada orang-orang lain untuk kepuasan dimana mereka tidak mampu menghasilkan
untuk diri mereka.
6. Memiliki Ruang Untuk Diri Pribadi
Pengaktualisasian diri
untuk berfungsi secara otonom terhadap lingkungan social dan fisik.
Kepribadian-kepribadian yang sehat dapat berdiri sendiri dan tingkat otonomi
mereka yang tinggi menaklukan mereka, agak tidak mempan terhadap krisis atau
kerugian. Kemalangan-kemalangan yang dapat mengahncurkan orang-orang yang sehat
mungkin hamper tidak dirasakan oleh mereka. Mereka mempertahankan suatu
ketenangan dasar di tengah apa yang dilihat oleh orang-orang yang kurang sehay
sebagai malapetaka.
7. Menghargai dan Terbuka Akan Pengalaman - Pengalaman dan Kehidupan
Baru
Menghargai
pengalaman-pemgalaman tertentu bagaimanapun seringnya pengalaman itu terulang,
dengan suatu perasaan kenikmatan yang segar, perasaan terpesona dan kagum.
Suatu pandangan yang bagus atau menyegarkan terhadap dorongan setiap hari untuk
bekerja. Sebagai akibatnya, mereka merasa kurang pasti, tetapi senantiasa
berterima kasih terhadap apa yang mereka miliki dan dapat mereka alami.
8. Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak
Dimana orang-orang yang
mengaktualisasikan diri mengalami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona yang
hebat dan meluap-luap, sama seperti pengalaman-pengalaman keagamaan yang
mendalam. Maslow menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat
kuat; dapat juga ada pengalaman- pengalaman yang ringan. Pengalaman- pengalaman
yang ringan ini kadang- kadang dapat terjadi pada kita semua. Akan tetapi
individu yang lebih sehat memiliki pengalaman-pengalaman puncak lebih sering
dari pada orang- orang biasa, dan mungkin sering kali terjadi setiap hari.
9. Memiliki Identitas Sosial dan Minat Sosial yang Kuat
Pengaktualisasian diri
memiliki perasaan empati dan afeksi yang sangat kuat dan dalam terhadap semua
manusia, juga suatu keinginan untuk membantu kemanusiaan.. Mereka adalah
anggota dari satu keluarga (manusia) dan memiliki suatu perasaan persaudaraan
dengan setiap anggota lain dalam keluarga. Orang- orang yang sehat mengetahui
bahwa mereka dapat mencapai hal- hal dengan lebih baik daripada orang-orang
lain dan bahwa mereka melihat dan memahamii hal- hal itu dengan lebih
jelas.mereka mungkin kerapkali merasa tertekan atau marah karena tingkah laku
orang- orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar tetapi mereka cepat memahami
dan memaafkannya.
10. Memiliki Relasi yang Akrab Dengan Beberapa Teman
Mampu mengadakan hubungan
yang lebih kuat dengan orang- orang lain daripada orang- orang yang memiliki
kesehatan jiwa yang biasa.mereka memiliki cinta yang lebih besar dan
persahabatan yang lebih dalam, dan identifikasi yang lebih sempurna dengan
individu-individu lain. Meskipun
orang- orang yang akrab dengan mereka adalah kecil, namun aktualisasi diri
berbudi baik dan sabar terhadap orang- orang lain, khusunya terhadap anak-
anak.mereka membenci dan kejam terhadap orang yang kritis, congkak atau
sombong. Cinta mereka bukan cinta yang
egoistic, dimana membari cinta sekurang- kurangnya sama pentingnya dengan
menerima cinta dimana perhatian seseorang terhadap pertumbuhan dan perkembangan
orang lain adalah sebanyak perhatian terhadap pertumbuhan diri sendiri.
11. Mengarah pada Nilai-Nilai Demokratis
Orang yang sehat
membiarkan dan menerima semua orang tanpa memperhatkan kelas social, tingkat
pendidikan, golongan politik atau agama, ras, atau warna kulit.mereka sangat
siap mendengarkan atau belajar dari dari siapa saja yang dapat mengajarkan
sesuatu kepada mereka.
12. Memiliki nilai-nilai moral yang tangguh
Dapat membedakan dengan
jelas antara sarana dan tujuan. Bagi mereka, tujuan atau cita- cita jauh lebih
penting daripada sarana untuk mencapainya.mereka juga sanggup membedakan antara
baik dan buruk, benar dan salah. Orang yang kurang sehat kerapkali bingung atau
tidak konsisten dalam hal- hal etis, terombang- ambing, atu berganti-ganti
antara benar dan salah menurut keuntungannya.
13. Memiliki rasa humor yang tinggi
Orang-orang yang kurang
sehat menertawakan 3 macam humor, humor permusuhan yang menyebabkan seseorang
merasa sakit, humor superioritas yang mengambil keuntungan dari rasa rendah
diri dari orang lain atau kelompok dan humor pemberontakan terhadap penguasa
yang berhubungan dengan suatu situasi Oedipus atau percakapan cabul. Humor
pengaktualisasi-pengaktualisasi diri bersifat filosofis, humor yang
menertawakan manusia, pada umumnya, tetapi bukan kepada seseorang yang khusus.
Humor ini kerap kali bersifat intruktif, yang dipakai langsung kepada hal yang
dituju dan juga menyimpulkan tertawa,
14. Menemukan hal-hal baru, ide-ide segar, dan kreatif
Kreatifitas merupakan
suatu sifat yang diharapkan seseorang dari pengaktualisasi- pengaktualisaasi
diri mereka adalah asli, inventif, dan inovatif, meskipun tidak selalu dalam
pengertian menghasilkan suatu karya seni. Maka kreatifitas lebih merupakan
suatu sikap, suatu ungkapan kesehatan psikologis dan lebih mengenai cara
bagaimana kita mengamati dan beraksi terhadap dunia dan bukan mengenai hasil-hasil
yang sudah selesai dari suatu karya seni.
15. Memiliki integritas tinggi yang total
Pengaktualisasi –
pengaktualisasi diri dapat berdiri sendiri atau pun otonom, mampu melawan
dengan baik pengaruh- pengaruh social, untuk berpikir atau bertindak menurut
cara- cara tertentu. Akan tetapi mereka tidak terus terang menenrang
kebudayaan. Daftar kualitas-kualitas pribadi yang hebat ini mungkin tampaknya
seperti suatu pernyataan yang berlebihan atau karikatur dari kepribadian yang
sangat sehat.
D.
Erich
Fromm
Teori
fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana
pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika - dinamika
masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggota
tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat .
Kebutuhan dasar manusia menurut fromm, yaitu :
1. Kebutuhan akan keberhubungan, kebutuhan ini adalah secara spesifik
aktif dan produktif mencintai orang lain.
2. Kebutuhan akan trandensi mengungguli alam menjadi mahluk yang
kreatif.
3. Kebutuhan akan kemantapan ingin meiliki rasa bersahaja pada dunia
dan orang lain supaya dapat beradaptasi di dunia.
4. Kebutuhan akan idenditas brusaha untuk memiliki rasa idenditas
personal dan keunikan guna menciptakan
rasa yang terlepas dari dunia.
5. Kebutuhan akan kerangka orientasi untuk menciptakan rasa yang
terlepas dari dunia,
Hal kebutuhan tersebut adalah sifat
alamiah dari manusia menurut fromm dan ini berubah saat evolusi namun
manivestasi dari kebutuhan ini adalah akan memunculkan potensi - potensi
batiniah di tentukan oleh aturan - aturan sosial dimana individu hidup dan
kepribadian seseorang berkembang menurut kesempatan - kesempatan yang di
berikan kepadanya oleh masyarakat tertentu.
Sehingga kepribadian sehat menurut Erich
from adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat merupakan kompromi
antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan seseorang
menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian sehat
juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai dalam bukunya Art Of Love Erick Fromm mengutarakan :
Dalam Civilization and Its Discontents
(1930), seperti dikutip oleh Eric Fromm dalam Masyarakat yang Sehat (Terjemahan
Thomas Bambang Murtianto, 1995) ia menulis:
“Manusia, setelah menemukan
lewat pengalamannya bahwa cinta seksual (genital) memberinya kepuasan puncak,
maka makna cinta seksual-genital menjadi prototipe bagi semua bentuk
kebahagiaan manusia. Karenanya manusia terdorong mencari kebahagiaan yang ada
kaitannya dengan hubungan seks, menempatkan erotisme genital sebagai titik
pusat kehidupannya…. Dengan melakukan itu manusia menjadi sangat tergantung
pada dunia luar, pada obyek cinta pilihannya, atau sungguh merasa kehilangan
bila ditinggal mati atau ditinggal kabur."
Sumber :
- Chaplin, J.P. (1981). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
- Rochman, K.L. (2010). Kesehatan Mental. Purwokerto : STAIN Press.
- Schultz, Duane. (1991). Psikologi Pertumbuhan : Model-model Kepribadian Sehat. Alih bahasa: Yustinus. Yogyakarta : Kanisius.
- Suryabrata Sumadi, B.A., M.A., Ed.S., Ph.D. (2008). Psikologi Kepribadian. Jakarta : PT Raja Grafindopersada.
- Hall S. Calvin & Lindzey Gardner. (1993). Teori-teori psikodinamik (klinis). KANISIUS (Anggota IKAPI). Yogyakarta.
- www.psychologymania.com/2011/08/pandangan-beberapa-tokoh-psikologi.html?m=1
- http://www.psychologymania.com/2010/03/gordon-allport-tokoh-psikologi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar