Menurut sternberg (1988) cinta adalah
sebuah kisah, kisah yang dituliskan oleh setiap orang. Kisah tersebut
merefleksikan kepribadian, minat dan persaan seseorang terhadap suatu hubungan.
Ada kisah tentang perang memperebutkan kekuasaan, misteri, permainan, dan
sebagainya. Kisah ini biasanya mempengaruhi orang bagaimana dia bersikap dan
bertindak dalam sebuah hubungan.
Sternberg
(1988) terkenal dengan teori tentang Triangular
Theory of Love ( segitiga cinta ). Didalam segitiga cinta itu terdapat
komponen-komponen, yaitu :
1. Keintiman
( Intimacy )
Keintiman adalah elemen emosi, yang di dalamnya
terdapat kehangatan, kepercayaan ( trust ),
kedekatan dan keinginan untuk membina hubungan.
2. Gairah
( Passion )
Gairah adalah elemen motivasional yang
didasari oleh dorongan dan dalam dirinya yang bersifat seksual, yang mengacu
pada kebangkitan fungsi emosi dan fungsi biologis yang kuat.
3. Komitmen
( Commitment )
Komitmen adalah suatu konstruk psiologis
yang berhubungan dengan keputusan tentang ketertarikan seseorang dengan orang
lain dalam suatu hubungan yang mengandung unsur elemen kognitif berupa
keputusan untuk secara sinambung dan tetap menjalankan suatu kehidupan bersama.
Setiap komponen itu pada setiap orang
berbeda derajatnya,. Ada yang tinggi hanya di gairah, tetapi rendah di komitmen. Sedangkan cinta yang ideal itu
apabila ketiga elemn itu berada dalam proposi yang sesuai pada suatu waktu
tertentu.yang perlu diwaspadai adalah bahwa cinta dalam sebuah hubungan ini tidak selalu konteks perkawinan. Ketiga komponen
ini dapat membentuk berbagai macam tipe hubungan, yaitu :
a. Nonlove
Tidak adanya ketiga komponen cinta, hal
ini mendeskripsikan sebgaian besar hubungan interpersonal yang hanya interaksi
kasual saja.
b. Liking
Elemen yang ada hanya intimasi. Ada kedekatan,
pemahaman, dukungan emosional, afeksi, keterikatan dan kehangatan. Didalam tipe
ini hanya ada persaan suka bukan cinta.
c. Infatuation
Love
Elemen yang ada dalam tipe ini adalah
hasrat. Ini adalah “ cinta pada pandangan pertama”, ketertarikan fisik yang
kuat dan gairah seksual tanpa intimasi atau komitmen.kegilaan seperti ini dapat
bergelora secara tiba-tiba dan pada sama cepatnya atau dengan beberapa syarat,
akan berlangsung dalam waktu yang panjang.
d. Empty
Love
Elemen yang tersedia hanyalah komitmen. Hubungan
yang lama semakin membosankan. Cinta kosong ini sering ditemukan dalam hubungan
jangka panjang yang telah kehilangan komponen keintiman dan hasrat, atau dalam
pernikahan yang dijodohkan.
e. Romantic
Love
Adanya unsur intimasi dan hasrat. Hubungan
jenis ini saling tertarik secara fisik dan terikat secara emosional. Akan tetapi,
mereka tidak terkomitmen pada yang lain.
f. Companite
Love
Elemen intimasi dan komitmen. Hubungan jenis
ini adalah hubungan pertemanan jangka panjang berkomitmen, seringkali terjadi
dalam hubungan pernikahan dimana ketertarikan fisik sudah paddam tapi pasangan
tersebut merasa dekat satu dengan yang lain dan membuat keputusan untuk tetap
bersama.
g. Fatous
Love
Hanya memiliki hasrat dan komitmen. Dimana
cinta ini sulit untuk dipertahankan karena kurang adanya aspek emosi.
h. Consummate
Love
Ketiga komponen ada dalam cinta “sempurna” ini, yang diperjuangkan banyak orang,
terutama dalam hubungan romantis. Lebih mudah mencapai daripada
mempertahankannya. Didalam hubungan ini bukan berarti tak ada persoalan atau
konflik, konflik tetap ada, namun hanya berbeda pada aspek solusinya.
Sumber
:
Sodiq, Burhan.
2007. Ya Allah, Aku Jatuh Cinta. Solo
: Samudera
Papalia, Diana E. 2008. Hman Development. Jakarta : Kencana.
bagus...
BalasHapusInfatuation Love.............
BalasHapus